Rabu, 27 Januari 2016

Konsep kecantikan dan kosmetik adalah sebagai kuno sebagai umat manusia dan peradaban. Wanita terobsesi dengan mencari indah. Jadi, mereka menggunakan berbagai produk kecantikan yang memiliki herbal untuk terlihat menarik dan muda. Kosmetik herbal telah permintaan di pasar dunia dan merupakan hadiah yang tak ternilai alam. Formulasi herbal selalu menarik perhatian karena aktivitas yang baik dan relatif lebih rendah atau efek samping nihil dengan obat sintetik. Herbal dan rempah-rempah telah digunakan dalam menjaga dan meningkatkan keindahan manusia sejak zaman dahulu.1
Riset pasar menunjukkan tren kenaikan dalam perdagangan herbal dengan industri kosmetik herbal memainkan peran utama dalam memicu permintaan ini di seluruh dunia untuk herbal. Minat baru-baru ini konsumen dalam kosmetik herbal telah dirangsang oleh penurunan kepercayaan dalam kosmetik modern, keyakinan bahwa obat tanaman yang alami dan dengan demikian lebih unggul buatan manusia kosmetik sintetis, dan referensi untuk penggunaan sejarah sukses dengan budaya yang berbeda. Alasan-alasan ini telah memberi kontribusi pada peningkatan penerimaan serta pembuatan kosmetik herbal. Banyak herbal telah ilmiah dievaluasi untuk potensi kosmetik mereka.
Penggunaan kosmetik herbal telah meningkat banyak lipatan dalam sistem perawatan pribadi dan ada permintaan yang besar untuk kosmetik herbal. Semua ini terjadi karena penggunaan yang berlebihan dari produk-produk sintetis berbasis, bahan kimia sintetis, pewarna kimia dan produk mereka diturunkan dalam yang terakhir dan setengah abad; produksi dan penggunaannya menyebabkan bahaya kesehatan manusia dengan beberapa efek samping yang mengarah ke berbagai penyakit. Hal ini juga menyebabkan pencemaran lingkungan yang cukup besar dan terganggu eko-sistem kami.2

Beberapa ramuan bahan alam yang dapat digunakan untuk membantu merawat kesehatan kulit diantaranya:

1. Ramuan untuk Selulit
Kopi merupakan bahan alami untuk mengatasi selulit. Kopi mengandung kafein yang merupakan derivat methylxanthine, secara ilmiah dapat  meningkatkan pembakaran   lemak pada jaringan kulit. Kafein konsentrasi 1-2%  merupakan dosis umum yang aman digunakan untuk antiselulit.
Cara pemakaian, ambil 1 sendok makan ampas kopi, kemudian tambahkan secukupnya minyak zaitun sampai membentuk pasta kental. Lalu gosokkan pasta kopi ke bagian yang mengalami selulit dan berikan sedikit pijatan ringan selama beberapa menit dengan gerakan memutar. Kemudian bilas dengan air hangat dan keringan dengan handuk bersih. 3

2. Ramuan untuk Pemutih dan Pencerah Kulit
Ekstrak kedelai dapat membantu mencerahkan kulit melalui mekanisme penghambatan pembentukan pigmen. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak kedelai 2 - 2,5 % menunjukkan penurunan deposit  pigmen melanin pada kultur sel. 4 
Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swing) juga berkhasiat mencerahkan kulit wajah. Caranya potong buah menjadi dua. Gosokan perlahan-lahan ke daerah wajah. Hati-hati menggunakan jeruk nipis karena jeruk nipis pedih bila terkena kulit sehingga tidak disarankan untuk kulit sensitif atau kering. Jeruk nipis cocok untuk kulit berminyak karena kandungannya dapat menetralisir minyak di kulit. Diamkan wajah hingga mengering lalu basuhlah wajah hingga bersih.5

3. Ramuan untuk Kulit Kering
Alpukat (Persea gratissima Gaertn.) memiliki kandungan lemak yang berkhasiat melembabkan kulit, karena itu cocok digunakan untuk perawatan kulit kering agar menjadi lembab, lembut dan kencang. Caranya lumatkan 1 buah alpukat, campur dengan 1 sdm madu dan aduk rata. Oleskan pada wajah biarkan selama kurang lebih  10 menit hingga mengering, bilas dengan air hangat .6

4. Ramuan untuk Mengurangi Flek hitam dan Menghaluskan Kulit
Kandungan vitamin C dalam tomat (Solanum lycopersicum L.) selain bermanfaat bagi tubuh, juga sangat bagus untuk kesehatan dan kelembutan kulit juga bermanfaat  untuk mengurangi flek-flek hitam dan menyegarkan wajah serta menghaluskan kulit wajah.  
Caranya parut 1-2 buah tomat atau haluskan dengan blender, campur dengan 1 sdm susu bubuk dan 25 ml sari jeruk, kemudian aduk rata. Oleskan pada seluruh wajah dan leher sambil lakukan pijatan ringan, biarkan selama kurang lebih  15 menit, bilas dengan air hangat.  Hati-hati penggunaan terhadap wajah sensitif dan kering. Tomat cocok untuk kulit wajah berminyak dan normal. 5,6

5. Ramuan untuk Mengatasi Jerawat
Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan biji pala (Myristica fragrans Houtt) memiliki khasiat untuk mengatasi jerawat dikarenakan memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Caranya haluskan masing-masing sebanyak 5 gram kunyit dan biji pala dengan air sampai membentuk pasta kental, kemudian tambahkan pasta tersebut dengan sedikit susu, lalu oleskan pasta tersebut pada kulit wajah yang berjerawat. 7 
Biji ketumbar (Coriandum sativum L.) juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi jerawat. Caranya, biji ketumbar dibuat infusa, kemudian saring dan dinginkan lalu tambahkan dengan serbuk kunyit. Cara pemakaiannya, sebelum tidur cuci bersih wajah dengan air, kemudian oleskan 1 sendok makan infusa tersebut pada  wajah. 7

6.  Ramuan untuk Sunburn (terbakar sinar  matahari)
Lidah buaya (Aloe vera L.) telah lama digunakaan sebagai bahan kosmetik alami untuk melembabkan, melembutkan kulit dan untuk mengatasi kulit yang terbakar matahari. Caranya campur 2 sendok makan gel lidah buaya dengan 5 tetes minyak esensial lavender, lalu oleskan gel tersebut  pada kulit yang terbakar matahari atau iritasi ringan. 7 
Wortel (Daucus carota L.) juga dapat digunakan untuk kulit kusam dan terbakar sinar matahari. Wortel dicampur dengan madu dan yoghurt dapat memberi nutrisi pada kulit. Kandungan betakarotin pada wortel akan melembutkan kulit dan menjadikan kulit lebih bersinar. Caranya haluskan 3 buah wortel, campur dengan 2 sdm madu dan 3 sdm yogurt, aduk rata. Oleskan pada wajah sambil lakukan pijatan ringan ke arah atas, biarkan kurang lebih  15 menit, bilas dengan air mineral. 6

Diolah dari berbagai sumber:
  1. Herbal Plants: Used as a cosmetics.
  2. Kapoor VP. Herbal Cosmetics for Skin and Hair care.
  3. Hexel D, Soerifmann M. Cosmeceutical for cellulite Seminars in cutaneous and surgery. September 2011
  4. Naturakos. Vol X (No.28) Jakarta:Badan POM RI. 2015.
  5. Kusdiantini M. Cantik Natural (e-book).
  6. Kustanti H, Prihatin T, Wiana W. Tata Kecantikan Kulit. Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2008.
  7. Jamal A, Siddiqui A, Ali SM.  and Syed AM. Home remedies for skin care in Unani System of medicine. Natural product radiance. 2005: Vol 4(4).




 
  Nama daun insulin untuk tanaman obat tertentu sedang marak diperbincangkan karena berkaitan manfaatnya yang dipercaya masyarakat dapat mengobati penyakit diabetes. Nama insulin itu sendiri kemungkinan dikaitkan dengan nama salah satu hormon dalam tubuh manusia yaitu hormon Insulin yang diproduksi di pankreas yang memungkinkan sel untuk menggunakan glukosa. Kekurangan atau ketidakpekaan terhadap insulin menyebabkan diabetes, sehingga tanaman yang dianggap dapat menurunkan kadar gula darah kemudian dijuluki dengan nama tersebut. Ada 2 jenis tanaman obat yang dikaitkan masyarakat sebagai “daun insulin” yaitu Smallanthus sonchifolius (Poepp.) H.Rob. dan Tithonia diversifolia.
 

Pada bagian II ini kita akan fokus mengenal lebih jauh tanaman obat Tithonia diversifolia (Hemsl.) A.Gray. atau yang  dikenal dengan nama umum pahitan, kembang bulan atau bunga matahari meksiko, termasuk dalam kelas Asteraceae. Tanaman ini adalah tanaman semak atau perdu yang berasal dari Mexico yang tumbuh di daerah tropis lembab dan semi lembab di Amerika Tengah dan Selatan, Asia dan Afrika. Tumbuhan ini telah diintroduksi di sebagian besar negara-negara tropis, dan telah dapat tumbuh alami di Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara.  
 

Penggunaan Tradisional
Pahitan merupakan salah satu tanaman yang secara tradisional dimanfaatkan masyarakat untuk obat sakit perut, diare, antidiabetes, penyakit hepar, dan penanganan luka (Moronkola et al., 2006; Tona et al., 1999; Miura et al., 2002). (Mae) Sementara di Nigeria, tanaman daun insulin ini biasa digunakan oleh masyarakat untuk obat malaria, liver, dan radang tenggorokan. 
 
 
Data Ilmiah Manfaat
Uji praklinik aktifitas antidiabetes dari ekstrak etanol 80% herba pahitan dosis tunggal 500 mg/kgBB peroral, dapat menurunkan glukosa darah mencit KK-Ay setelah 7 jam pemberian. Hasil penelitian lain memperlihatkan ekstrak air daun pahitan dapat menurunkan kadar glukosa mencit normal dengan pemberian 500 mg/kgBB peroral pada uji toleransi glukosa oral; serta menurunkan kadar glukosa mencit yang diiduksi diabetes menggunakan aloksan setelah pemberian 250 dan 500 mg/kgBB peroral selama 4 minggu.

Budidaya.
Pahitan adalah tanaman semusim maupun tahunan dengan ketinggian, 2–3m membentuk semak. Sangat mudah untuk diperbanyak, biasanya dengan cara pemotongan cabang untuk setek atau dengan biji. Secara alami biji berkecambah di bawah kanopi, setelah tumbuh kemudian bibit digali dan ditanam di tempat lain. Biji akan sulit berkecambah apabila biji ditutupi oleh tanah yang berlempung, penutupan biji dengan tanah pasir yang tipis dan mulsa rumput akan Perbanyakan dengan setek lebih mudah dibandingkan dengan biji. Setek ditanam pada tanah yang lembab dan terlindung dari matahari. Panjang setek 20-40-cm, penanaman pada posisi tegak atau miring dan dimasukkan ke dalam tanah dengan kedalaman 10 cm dengan jarak 10 cm. Dari hasil pengamatan di lapangan dengan menggunakan setek lunak dan berkayu menunjukkan bahwa setek batang berkayu produksi biomasnya lebih tinggi dibandingkan dengan setek batang lunak, namun setek berkayu lebih rentan terhadap rayap. Sehingga penggunaan setek batang lunak dapat digunakan apabila aktivitas rayap di lapangan tinggi. 

Diolah dari berbagai sumber:
  1. J. Purwani. Pemanfaatan Tithonia diversifolia (Hamsley) A. Gray Untuk Perbaikan Tanah Dan Produksi Tanaman. Balai Penelitian Tanah. http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/en/publikasi-mainmenu-78/art/445-gray. 
  2. Firsoni, Conny Fortun dan Elsa Lisanti. Uji Kecernaan In-Vitro Dedak Padi yang Mengandung Daun Paitan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) dan Kelor (Moringa oleifera, Lamk). 2010.  JITV Vol. 15 No. 3: 182-187. 
  3. Najmil Khaira. Uji Ekstrak Daun Tithonia diversifolia (Hemsl) A. Gray terhadap Perkecambahan Biji Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.) dan Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). Skripsi. 2011. Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Unand. 
  4. Mae Sri Hartati Wahyuningsih, dkk. Selektivitas Ekstrak Terpurifikasi Daun Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Sel Hela. 2013. Traditional Medicine Journal, 18(1). 
  5. Montakarn Thongsom, et al. Antioxidant and Hypoglycemic Effects of Tithonia diversifolia Aqueous Leaves Extract in Alloxan-induced Diabetic Mice. 2013. Advances in Environmental Biology, 7(9): 2116-2125. 
  6. http://kamuskesehatan.com/arti/insulin/   
  7. http://www.biologisel.com /2014/09/daun-insulin.html    
  8. http://berkhasiat.web.id/wp-content/uploads/2015/04/7209108098_8e7a6b26c9.jpg 
  9. http://www.towardsoneworld.eu/images/TithoniaDiversifolia2.jpg 
  10. http://www.floridagardener.com/pom/tithonialeaves.jpg 
  11. http://massspectrumbotanicals.com/wp-content/uploads/2013/06/x008.jpg 



 

Blogroll

About

Informasi herbal di situs ini dimaksudkan hanya untuk tujuan memperkaya informasi seputar herbal atau sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan untuk memberikan/ menerima suatu terapi herbal. Informasi tersebut tidak ditujukan sebagai pengganti terapi oleh praktisi kesehatan yang berwenang. Pengelola situs tidak bertanggung jawab atas konsekuensi/akibat dari penggunaan informasi herbal ini.