Jumat, 03 Juli 2015

Waspada Belanja Produk Herbal Secara Online

Posted by Obat PenawarKu On 00.10 | No comments

Perkembangan teknologi informasi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan akan aksesinformasi secara cepat, lebih fleksibel dan luas, telah menciptakan berbagai terobosan, salah satunya adalah yang dikenal dengan istilah “Internet”. Berdasarkan data salah satu survei, diperoleh informasi bahwa pengguna internet di Indonesia tahun 2013 baik perdesaan dan perkotaan telah mencapai angka 71,19 juta orang; dari jumlah tersebut diketahui 78,49% responden memanfaatkan internet untuk mencari berita/informasi (urutan kedua) dan 77,81% memanfaatkan untuk mencari barang/jasa (urutan ketiga).1 


Sementara itu, dunia perdagangan saat ini menjadi tidak lagi terbatas ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan secara cepat dan mudah sesuai dengan permintaan konsumen. Hal tersebut mendorong munculnya transaksi secara online menggunakan media internet (e-commerce dan e-business) untuk menghubungkan antara produsen dan konsumen. Fenomena pemasaran tersebut tentunya dialami juga oleh produk-produk “Herbal (Jamu)”.

Belanja Online produk herbal 

Tren global untuk kembali ke alam dalam kaitan penggunaan obat herbal, meluas tidak hanya bertujuan untuk memelihara kesehatan, mengatasi masalah kesehatan yang ringan dan  memulihkan kesehatan, tetapi terdapat kecenderungan herbal dimanfaatkan sebagai upaya alternatif untuk mengatasi kondisi medis yang lebih serius (penyakit tidak menular) seperti penyakit jantung, kanker, diabetes dan asma.2
 

Hal tersebut didasari berbagai alasan dan pertimbangan seperti harga lebih “murah”, kemudahan memperoleh, adanya ketidakpuasan terhadap hasil pengobatan konvensional (misalnya karena isu efek samping) dan untuk beberapa kasus kesehatan penggunaan herbal dianggap memungkinkan untuk digunakan jangka panjang karena adanya keyakinan bahwa obat herbal aman dan tanpa efek samping disebabkan herbal bersifat “alami (natural)”.3,4
 

Meluasnya arah pemanfaatan herbal seiring dengan pengetahuan akan penyakit baru di dunia kedokteran modern; adanya kemungkinan konsumen dapat memperoleh produk herbal secara bebas untuk pengobatan sendiri (self medication) serta mengkonsumsinya dalam jangka panjang tanpa mengenali pemanfaatannya secara tepat dan benar, tentunya dapat berkontribusi meningkatkan potensi resiko yang akan timbul.2
 

Adanya pertumbuhan omzet serta potensi jumlah penduduk yang besar tentunya Indonesia menjadi pasar potensial bagi produk herbal baik lokal maupun impor, apalagi dengan adanya kemudahan fasilitas teknologi informasi yang semakin mempercepat promosi dan interaksi secara lebih cepat dan luas antara penyedia produk dan konsumen. Adanya peningkatan popularitas pemanfaatan obat tradisional dan nilai ekonominya secara global, disertai dengan perkembangan teknologi informasi menyebabkan konsumen kemungkinan dapat terpapar informasi tentang manfaat suatu produk herbal yang berlebihan dan tidak rasional secara cepat dan luas.
 

Agar terhindar dari penggunaan herbal yang dapat menyebabkan efek yang merugikan terhadap kesehatan, penting bagi kita untuk secara cerdas, waspada dan berhati-hati dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:5

  • Tentukan pilihan produk sesuai kebutuhan setelah melakukan berbagai pertimbangan penting. Perhatikan apakah klaim indikasi produk sesuai dengan yang telah disetujui.
  • Terkadang penyedia produk mencantumkan informasi yang tidak rasional, menyesatkan, berlebihan jika dibandingkan dengan yang diizinkan untuk produk tersebut.
  • Perhatikan apakah produk yang akan dibeli telah terdaftar di Badan POM RI (POM TR, TI atau TL yang disertai 9 digit angka), serta gali informasi penting lain tentang produk tersebut seperti komposisi, tgl daluarsa, dll.
  • Yakinkan bahwa belanja dengan penyedia produk herbal online yang dapat dipercaya, bereputasi baik dan menawarkan transaksi aman. Penyedia produk bisa merupakan perusahaan yang memproduksi (produsen) atau distributor/situs tertentu. Untuk menilai tingkat kepercayaan, perhatikan statistik website penyedia produk dengan melihat indicator seperti: domain age/umur website dll.
  • Perhatikan identitas penyedia produk herbal online tersebut, misalnya: alamat lengkap, email, No Telp/HP serta fax tidak fiktif serta masih aktif.
  • Hindari langsung berbelanja dalam jumlah besar. Bila terdapat beberapa pilihan produk herbal sejenis, pilihlah yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah dalam jumlah secukupnya terlebih dahulu.
  • Penting memperhatikan kesanggupan penyedia untuk melayani keluhan jika terjadi ketidak-sesuaian produk yang telah disepakati.
 

Pustaka


  1. Press release “Profil terkini internet industri indonesia“ Hasil kerjasama antara APJII dan BPS, 15 Januari 2014.
  2. Kunle, et al. Standardization of herbal medicines - A review. International Journal of Biodiversity and Conservation. 2012; Vol. 4(3); 101-112.
  3. Philomena George, Concerns regarding the safety and toxicity of medicinal plants - An overview, Journal of Applied Pharmaceutical Science. 2011;01(06): 40-44.
  4. The Medicines and Healthcare products Regulatory Agency. Public Health Risk With Herbal Medicines: An Overview. London; 2008.
  5. http://www.asyikbelanja.com/tips.belanja.aman.html.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

Informasi herbal di situs ini dimaksudkan hanya untuk tujuan memperkaya informasi seputar herbal atau sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan untuk memberikan/ menerima suatu terapi herbal. Informasi tersebut tidak ditujukan sebagai pengganti terapi oleh praktisi kesehatan yang berwenang. Pengelola situs tidak bertanggung jawab atas konsekuensi/akibat dari penggunaan informasi herbal ini.